Semua tentang Hijrah

Semua tentang Hijrah
Inilah Jalanku
Di bawah kolom langit yang teduh, aku termenung memikirkan hal yang tiba-tiba saja terlintas di dalam ingatanku. Terlintas dan singgah hingga membuat egoku semakin ingin tahu tentang kenangan yang tertimbun lama dan akhirnya sedikit demi sdikit tercungkil juga, muncul ke permukaan. Apa yang sedang ku pikirkan sore ini ? sangat sulit ku hilangkan. Beberapa waktu yang lalu, aku di hadapkan dengan situasi yang merubah separuh tentang hidupku. Aku adalah seorang gadis yang lahir dari keluarga yang sederhana, sedikit manja dan masih labil seperti ramaja lainnya.
Di bawah kolom langit yang teduh, aku termenung memikirkan hal yang tiba-tiba saja terlintas di dalam ingatanku. Terlintas dan singgah hingga membuat egoku semakin ingin tahu tentang kenangan yang tertimbun lama dan akhirnya sedikit demi sdikit tercungkil juga, muncul ke permukaan. Apa yang sedang ku pikirkan sore ini ? sangat sulit ku hilangkan. Beberapa waktu yang lalu, aku di hadapkan dengan situasi yang merubah separuh tentang hidupku. Aku adalah seorang gadis yang lahir dari keluarga yang sederhana, sedikit manja dan masih labil seperti ramaja lainnya.
Tak pernah ku bayangkan bagaimana rasanya hidup jauh dari orang tua, tinggal dan beraktivitas tanpa mereka, namun itu harus ku jalani setelah lulus SMA. Lulus di sebuah universitas negeri yang sejak dulu ku inginkan.
Kuliah dan bertemu dengan wajah baru. Minggu bulan pun berlalu, mulai disibukkan dengan berbagai tugas perkuliahan. Dari tugas tersebut kita dituntut untuk saling berkomunikasi hingga saling mengenal. Hal tersebut mengantarkanku untuk mengenal sesuatu yang baru, memiliki banyak teman baik perempuan maupun laki-laki, muslim maupun nonmuslim.
Kuliah, disinilah aku dihadapkan dengan berbagai tanda tanya, tentang perbedaan agama dan juga pemandangan asing yang tak biasanya ku temui, wanita dengan jilbab besar yang mengulur ke seluruh tubuh, pria yang memakai celana kain cungkring lengkap dengan janggot serta di hadapkan dengan berbagai gaya yang terlihat aneh tapi tren di mana seorang yang tak bisa di bedakan lagi muslim atau non muslim karena pakaiannya dan modenya yang mengikuti fashion kebarat-baratan bahkan tak mengenakan jilbab pun sangat lazim ku temukan hingga hanya akan ketahuan jika ia masuk ke tempat wudhu lalu sholat di masjid.
Aku baru saja kenal dengan seorang pria yang agak pendiam juga pemalu. Setiap kali aku melihatnya, iya hanya selalu menyendiri dan menggunakan headset. Suatu ketika, ku beranikan diri untuk bertanya tentang kebiasaannya tersebut yang ku anggap berbeda dari yang lain, mengapa ia selalu mengenakan headset? Ia hanya menjawab singkat “tenang saja, ini bukan musik kok. Ceramah yang ku dengar semalam belum sempat ku habiskan.” Iya komunikasi berjalan dengan baik dengannya, kami selalu membahas tentang seputar tugas, dan juga tentang agama. Iya dia teman baruku, baru ku temukan beberapa waktu lalu di sebuah laboratorium mata kuliah umum yang ternyata jadwal labku bersamaan dengannya. Singkat saja, dia orangnya sedikit anti sosial, kurang bergaul tapi terlihat berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar